Pesan untuk sahabat tercinta

Fat38 - Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Maukah aku tunjukkan pada kalian tentang sesuatu yang derajatnya lebih utama dari pada sholat, puasa, sedekah?”Para sahabat: ‘Mau, wahai Rasulullah!’Beliau saw: “perbaiki pergaulan, karena rusaknya hubungan baik berarti mencukur, aku tidak mengatakan mencukur rambut, tapi mencukur AGAMA” (HR At-Tirmidzi)Seorang ulama  mengatakan : Seorang sahabat adalah orang yang tidak ingin dirimu menderita, akan terus memberimu semangat ketika engkau sedang terpuruk.
Bahkan dalam suatu film Anime pun mengatakan “Orang yang melanggar pelaturan adalah sampah,tetapi orang yang mengabaikan,mencaci temannya lebih buruk dari sampah.”Orang yang disebut  sahabat bila dia Tidak ikut mencaci ketika orang lain mencacimu.
Menurut Imam al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat :

  • Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
  • Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
  • Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya.
  • Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik.
  • Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
  • Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya.
  • Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh.
  • Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
  • Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu.
  • Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
  • Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu.
  • Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.

Islam memandang persahabatan sebagai nilai yang agung dan menentukan dalam nasib dan kehidupan seseorang. Karena itu, baik Nabi Saw maupun para Imam Maksum Ahlul Bait dalam banyak kesempatan menekankan untuk memilih sahabat dan kawan dengan benar. Misalnya dalam hadis Nabi disebutkan bahwa beliau bersabda,  “Manusia beragama seperti sahabatnya.  Karena itu, hendaknya dia teliti dengan siapa dia menjalin persahabatan.” Hadis ini menerangkan sejauh mana pengaruh seorang kawan sehingga bisa mempengaruhi keberagamaan sahabatnya. Dalam hadis disebutkan, “Sahabat yang baik lebih baik dari kesendirian dan kesendirian lebih baik dari sahabat yang buruk.”

Islam menekankan kepada kita untuk teliti dalam memilih kawan dan sahabat. Oleh karena itu, kecintaan kepada seseorang tidak lantas meniscayakan jalinan persahabatan. Sebab, untuk bersahabat kita harus melihat dengan teliti darimana munculnya kecintaan itu dan apakah orang tersebut layak untuk dijadikan sahabat. Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata,“Orang yang menjalin persahabatan setelah teliti dalam memilih sahabat, maka persahabatannya akan langgeng dan kokoh.” Dari hadis tadi dapat difahami bahwa persahabatan yang dijalin tanpa dasar pemikiran yang benar akan berakhir buruk .Kini yang menjadi pertanyaan, menurut Islam kriteria apakah yang mesti dimiliki sahabat yang baik? Menurut Islam, salah satu kriteria terpenting adalah kematangan orang dalam bernalar dan mengambil sikap yang logis dalam semua hal. Sahabat yang seperti ini adalah penasehat yang bisa dipercaya yang mencegah sahabatnya dari kesalahan. Banyak riwayat dan hadis yang menekankan untuk memilih sahabat yang bijak dan berakal. Diantaranya adalah hadis dari Imam Ali (as). Beliau berkata, “Bersahabat dengan orang yang arif dan bijak akan menghidupkan jiwa dan ruh.” Hadis ini mengisyaratkan bahwa orang yang berakal adalah orang yang pandai bersikap. Orang yang demikian jelas akan mencegah sahabatnya dari perbuatan yang salah. Sementara, orang yang dungu dan bodoh justeru akan membuat malu orang lain karena perkataan, sikap dan perbuatannya.

Kriteria lain adalah akhlak dan budi pekerti yang baik. Menurut ajaran Islam, sahabat yang baik mesti memiliki akhlak yang baik dan jiwa yang bersih. Sebab, orang yang berperangai buruk akan mudah melakukan kejahatan, keburukan dan kesalahan. Dalam al-Qur’an al-Karim, Allah Swt mengingatkan kita untuk tidak memilih kawan yang jahat, buruk, dan pendosa.
Ayat 28 dan 29 di surat al-Furqan menjelaskan kisah kawan yang buruk di hari kiamat kelak. Disebutkan di ayat itu bahwa seseorang yang berada di neraka menyesali karena salah memilih sahabat dan mengatakan, “Andai saja aku tidak menjadikan si Polan itu sahabatku. Dia telah mencegahku dari mengikuti kebenaran yang sebenarnya telah sampai kepadaku.”

6 comments:

  1. Bagus gan artikelnya..tapi sekarang itu cari.sahabat yang bener bener itu susah gan.sekarang modusnya cman deket kalau ada mau trus.

    ReplyDelete
  2. Banget artikelnya gan. Semoga kita selalu diberikan sahabat-sahabat yang baik dan bisa mengarahkan kita ke jalan yang benar...

    ReplyDelete
  3. bagus artikelnya gan... sangat menarik..

    ReplyDelete
  4. jadi terhura ane gan, eh terharu :v

    ReplyDelete

Peraturan ber komenter :
1. Dilarang spam
2. Tidak boleh menyimpan link aktiv/pornografi
3. No bully dan sara
Pakai lah kata kata yang sopan dan relavan sesuia dengan pos jangan melenceng dari post !!